Piala Dunia U-17 2023: Jelang Bertemu di Perempat Final, Prancis Buta Kekuatan Uzbekistan
Prince88 - Selebrasi para pemain Timnas Prancis U-17 usai mengalahkan Senegal U-17 lewat adu penalti dan memastikan diri lolos ke perempat final Piala Dunia U-17 2023.
Timnas Prancis U-17 mengaku masih buta dengan kekuatan Timnas Uzbekistan U-17 yang akan jadi lawan mereka di babak Perempat Final Piala Dunia U-17 2023 mendatang. Mereka pun memastikan akan melakukan observasi demi menakar kekuatan calon lawannya tersebut.
Pelatih Prancis U-17, Jean-Luc Vannuchi, mengaku buta akan kekuatan calon lawannya tersebut. Pasalnya, ini adalah kali pertama Slot 100% Prancis berhadapan dengan tim "Serigala Putih", julukan Uzbekistan.
"Saya tidak tahu seperti apa permainan mereka. Saya rasa, Uzbekistan merupakan tim baru bagi kami," ujar Vannuchi, dalam rilis yang diterima Bola.net.
"Jika mereka bisa mengalahkan Inggris, artinya mereka adalah tim bagus. Kami akan mulai bekerja melakukan DEPO 50 BONUS 50 observasi untuk pertandingan Uzbekistan," sambungnya.
Prancis U-17 bertemu Uzbekistan U-17 pada babak Perempat Final Piala Dunia U-17 2023.
Pada laga Babak 16 Besar, Uzbekistan U-17 membuat kejutan dengan menyingkirkan Inggris U-17 yang lebih diunggulkan. Sementara itu, Prancis U-17 harus bekerja keras untuk menyingkirkan Senegal U-17.
Perjuangan Berat untuk Mencapai Perempat Final
Vannuchi mengakui bahwa perjalanan mereka menuju perempat final sama sekali tidak mudah. Mereka harus melakoni laga berat melawan Senegal U-17.
Hal ini membuat para pemain kelelahan, terutama di babak kedua," lanjutnya.
Mempertajam Penyelesaian Akhir
Lebih lanjut, menurut Vannuchi, timnya memetik sejumlah pelajaran berharga dari laga kontra Senegal. Salah satunya, mereka mendapat pelajaran untuk lebih baik lagi dalam menyelesaikan peluang yang dimiliki.
Hal ini tidak boleh terjadi lagi di pertandingan selanjutnya," ujarnya.
Hal tersebut adalah mempersiapkan timnya untuk menghadapi segala skenario, termasuk adu penalti.
"Ya tentu saja, semua skenario disiapkan. Kami melakukan latihan khusus. Bekerja setiap hari di sebuah turnamen dan berada dalam situasi tekanan yang keras akan sangat sulit, jadi kami berlatih. Meski kenyataan di lapangan tidak sama dengan latihan," tegas Vannuchi.